Blusukan di Gorong-Gorong

Blusukan di Gorong-Gorong



Masih di bahasan yang sama, mengenai pameran dan musik "Gorong-gorong" vol.1 kemarin, Aku men-submit karya kedua. Entah mengapa ketika mendengar kata gorong-gorong yang teringat pertama kali ialah blusukan jokowi pada masa pemerintahannya. Pada realitanya pun, gorong-gorong (kata lainnya, pergerakan bawah tanah) memiliki sudut pandang yang berbeda. Jika orang-orang senang di atas permukaan, menyamakan selera mereka, maka orang-orang underground yang berada di gorong-gorong persepsi masyarakat ini bebas berekspresi tanpa peduli dihakimi. Maka, ketika jokowi blusukan nih ke gorong-gorong, ada harapan dimana pemerintah bisa melihat dan masuk untuk mengetahui dan mendengar suara marah dan keluh dari skena ini. Bukan hanya datang ketika membubarkan skena saja, karna pada dasarnya namanya juga wakil rakyat, objektif itu keharusan. Tahu baik buruk, latar belakang, bukan ingin aman-aman saja. Semoga saja begitu, ujar poster ini.


Mencoba dan semoga istiqomah diajar kolasenya, naon lah ngamotivasian sorangan, geleuh. sosoan berkepribadian ganda atau butuh motivasi ti batur tapi teu meunang. Neangan atensi tapi basi
Whatever lah man

ps. cuma karya bukan berarti pro, atau kontra (terhadap seseorang di gambar)

tidak bisa tidur pada
Minggu dini hari, 28 April

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulit

Sick of You

Kacau saja