#1 Boredom to Random

 Boredom to Random

Sedikit pikiran, karna emang masih segitu bisanya







I don't know mengapa seketika ingin berbagi buah pikiran yang mungkin belum matang atau tidak pernah matang. Mungkin ini merupakan salah satu random part yang tidak disiapkan untuk dijadikan post yang layak. Sekedar untuk mengalirkan tangan yang sedari tadi bergerak mengetik, begitu saja. Bisa saja aku melanjutkan tugas-tugas kuliahku (yang mana sedang dikerjakan) dan tidak akan ada habisanya sebelum minggu selepas Ujian Akhir Semester di minggu depan, namun aku memilih sebentar untuk singgah disini.

Layaknya rintik hujan yang banyak dan membuat pusing kepala, persiapan jas hujan dan keadaan diri tidak diperhatikan. Begitu mungkin penggambarannya, sampai hujan semakin deras, aku terkejut dan terlanjur basah. Antara sampai pada pitstop selanjutnya dengan kondisi utuh membawa perlengkapan sks yang telah dimulai pada semester ini atau telah berceceran dijalan. Entahlah, minggu ini seketika tugas datang mendobrak pintu kesadaranku. Tanpa basa basi Ia bertanya dan mencari-cari jawaban atas tuntutannya (baca: dikerjakan). Masih banyak, aku bilang. Lalu Ia duduk di ruang tengah memperhatikanku dengan tajam. Akupun mengerjakannya dengan terlunta-lunta, terdistrak dan tenggelam lagi beberapa jam dalam kemalasan.

Masih saja prioritas dan disiplin menjadi masalah sedari kecil, namun sedikit-sedikit terkikis. Mungkin aku butuh waktu lebih untuk sadar dan bergerak, dan inilah waktunya. Sering aku mendengar cerita orang hebat diluaran sana, berkat kerja keras dan usaha yang melelahkan itu membuahkan hasil. Sedikit merasa berbeda, ketika aku merasa belum berusaha banyak namun sudah lelah (?) Aku lelah tidak melakukan banyak hal, lelah melihat diri masih ditahap ini, di fase yang terombang-ambing oleh referensi, hobi, lingkungan dan distraksi. Aku yakin ini saatnya, aku tidak ingin berada di atas tanpa usaha yang sebanding. Aku ingin mematangkan diri, karna banyak kulihat kesempatan yang tidak diambil karna ketidaksiapan. Walaupun aku percaya kesempatan datang lebih dari dua kali. Namun semakin banyak dan tidak dieksekusi semakin menurun kesempatan datang, entahlah. Ku sudah sampaikan, ini random, sekedar bercerita

Meski pasti proses ini adalah proses mengenali diri, tapi aku yakin dengan diri ini. Terimakasih pada petunjuknya Tuhan, kau masih memberikan orang-orang yang memecut diri ini secara langsung dan tidak langsung. Maafkan aku pendosa ulung yang bisa saja kau gulung.
Whatever lah


Sambil mengerjakan tugas , selepas peringatan sahur di
Rabu, 15 Mei

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulit

Sick of You

Kacau saja