Diantara Aku

Kali ini berdiam diri di beranda rumah, tanpa gawai, tanpa mifi dan tanpa kopi karena sudah pukul dua dini hari. Hanya segelas air, sebatang sigaret dan cemilan manis anak-anak. Diam diantara sunyi, tidak larut namun ikut ada disana, mengikuti beberapa menit dengan berdiam. Sesekali terdengar monolog diri mengenai eksistensi dan self-improvement yang belum juga terlihat batang hidungnya. Terbiasa hidup diiringi orang lain dan kini, dalam gejala pandemi yang makin makin mesti membatasi diri di ekosistem keluarga ini.

Membahas mengenai pandemi yang sebelumnya sempat disinggung, entahlah ini semakin masif dan tidak terduga. Kematian seperti hal yang mulai diamini dan terus berlalu karena bertambah banyak setiap saatnya, tidak ada waktu bersedih terlalu lama karena esok masih akan ada kesedihan selanjutnya. Sosial media dengan segala informasinya terus memberitakan fenomena ini dari banyak sudut pandang, dari pemerintahan, swasta, pekerja, mahasiswa, dengan berbagai sikap yang memenuhinya. Kolom komentar yang riuh pernyataan-pernyataan ekspresif, saling salah menyalahkan maupun sarkastik selalu muncul sebagai komentar unggulan. Semua ingin bereksistensi, termasuk aku pun begitu. Menghabiskan waktu di kolom-kolom tersebut dalam waktu yang lama. Sampai barusaja tersadar bahwa, dua bulan ke depan akan menjadi waktu yang sia-sia ketika tidak ada perkembangan softskill dan hardskill dalam diri sendiri.

"Mau gini aja man?" ujarku tetiba dalam lamunan tadi. Aku tahu, ini sulit. Aku bersumpah. Ini sangat membatasi (apalagi dengan kondisi di rumah). Namun tidakkah akan sangat menyenangkan setelah semua ini membaik, di hari dimana kami berkumpul lagi masing-masing dari kita memeluk raga satu sama lain dan menghabiskan waktu berjam-jam bercanda tawa juga membicarakan hal-hal yang telah ditekuni pada masa karantina kemarin.

Aku berharap kepada diri sendiri, untuk tidak mengabaikan lamunan tadi, dan menjadikannya bahan bakar bergerak melakukan hal-hal yang berguna setidaknya untuk perkembangan diri.

Ini yang sering kamu sebut dan tidak kamu kerjakan, bukan?
Kamis, 26/03/20 dalam bisingnya pikiran dan minimnya kemauan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulit

Sick of You

Kacau saja