Postingan

Kacau saja

Bagaimana bisa bergerak dan yakin ketika sudah tidak percaya keinginan sendiri? Hanya menjalani hari demi hari karena visi misi jangka panjang yang tak dijalankan dan sudah keburu tidak percaya dengan omong kosong diri sendiri pada diri sendiri. Permainan macam apa ini? Terhitung 3 tahun mungkin, lebih senang dan merasa hidup ketika membantu visi dan capaian orang-orang, karena tidak tahu apa lagi yang ingin dicapai, bukan karena sudah mendapatkan hidup yang ideal. Namun seperti tidak percaya pada keinginan sendiri saja, ekspektasi yang dikecilkan dan niat yang terkubur jauh di dalam. Cukup enak terlaksana, namun apakah hidup hanya untuk orang lain? Namun, kenapa tidak? dalam kekacauan pikiran, benang-benang kusut yang memenuhi kepala, tidak tahu harus apa sampah Kamis 26/03/20 pukul 3.41

Diantara Aku

Kali ini berdiam diri di beranda rumah, tanpa gawai, tanpa mifi dan tanpa kopi karena sudah pukul dua dini hari. Hanya segelas air, sebatang sigaret dan cemilan manis anak-anak. Diam diantara sunyi, tidak larut namun ikut ada disana, mengikuti beberapa menit dengan berdiam. Sesekali terdengar monolog diri mengenai eksistensi dan self-improvement yang belum juga terlihat batang hidungnya. Terbiasa hidup diiringi orang lain dan kini, dalam gejala pandemi yang makin makin mesti membatasi diri di ekosistem keluarga ini. Membahas mengenai pandemi yang sebelumnya sempat disinggung, entahlah ini semakin masif dan tidak terduga. Kematian seperti hal yang mulai diamini dan terus berlalu karena bertambah banyak setiap saatnya, tidak ada waktu bersedih terlalu lama karena esok masih akan ada kesedihan selanjutnya. Sosial media dengan segala informasinya terus memberitakan fenomena ini dari banyak sudut pandang, dari pemerintahan, swasta, pekerja, mahasiswa, dengan berbagai sikap yang memenuh

Dont have much time

Enggatau kenapa, beberapa kali membayangkan kematian tapi semestinya menjadi perhatian dan jadi kesadaran untuk mempersiapkannya, namun kenapa rasa ini begitu pasrah. Seolah nihil saja, walau aku yakin dengan dosa yang tercatat pasti akan jadi saksi ketika aku membisu nanti, saksi yang sebenar-benarnya dan semua organ tubuh dan hal lainnya berdatangan menyerangku atas apa yang telah aku lakukan di dunia ini. Namun sekali lagi. Kenapa? Kenapa ini hanya angin lalu belaka? Aku tahu banyak perbaikan yang mestinya dilakukan, namun tidak pernah kemana mana, aku hanya stuck dan diam di satu titik nyaman yang makin lama membunuh rasa dan kepekaan sebagai manusia,   Walaupun saat ini sudah cukup memikirkan faktor lain yang harus diemban seperti keluarga yang perlu dihidupi untuk beberapa tahun kedepan, baru saja, baru terpikir awal tahun ini. Tidak seperti sebelumnya, mungkin nanti aku ceritakan. Aku berharap, ketika kematian datang menjemput siapapun dengan cara apapun kita sudah cukup sia

Untitled

tempat ketika semua keluh dan peluh di rebahkan seperti air yang memeluk bebatuan yang jatuh ke permukaannya lalu menenggelamkan kerasnya mereka dan tenggelam dalam tenang semestinya begitu semestinya ruang gerak ini cukup untuk berkembang dan menemukan untuk kontemplasi pun kembali menghidupkan namun aku memilih ruang kecil di dalam diri karena kalian tak terima dan cepat menghakimi tidak mengapa mungkin kalian pun seperti itu sudahlah, aku lelah mengalah biarlah ego ini lepas landas dalam kehancuran - Rabu, 25/03/20 pukul 0.53 di atas semua isu pandemik yang menyebalkan

Sedikit Cerita Eksibisi “Wall of Fades : A Raw Canvas” di Bandung

Akhir pekan kemarin, cukup banyak kegiatan di Bandung dari mulai pembangunan jalan layang, pengalihan arus, pemotongan pohon tua dan eh naha jadi serius kieu? Padahal ada yang lebih serius di mata anak-anak muda bandung yaitu acara-acara musik dan eksibisi yang bisa dibilang ‘haratis’. Makanya asa banyak snapgram acara kan akhir pekan kemarin kan?  Salah satu dari acara yang meramaikan Ciumbuleuit atas kemarin adalah gelaran eksibisi jeans tahunan “Wall of Fades : A Raw Canvas” yang diinisiasi oleh INDIGO (Indonesia Denim Group) dan media komunitas jeans darahkubiru. Gelaran ini dilaksanakan pada 16-17 November lalu di Keep Keep musik tepatnya di Jl. Kiputih No. 1A. Hati-hati eksibisi ini bukan cuma sekedar eksibisi biasa nih warga kreatif, Brand lokal turut ikut serta dalam memeriahkan rangkaian acara kemarin diantaranya Sagara Bootmaker, NBDN, Hijack sandals, PMP, Oldblue Co, Bluesville, unkl347, Portee Goods, Pattent Goods, LTHRKRFT, Blue Muscle Union, Blue States Denim, Humbl

Sulit

Kenapa sulit, lalu lalang pikiran kadang cukup instens terjadi, mood sering kali mempengaruhi kata-kata dan perasaan yang makin meromantisasi dan melarutkannya, namun ketika sudah berhadapan dengan susunan huruf di depan layar, aku diam tidak berdaya. Sama ketika kau mengajaku bermain ke luar angkasamu.